Dari kecil memang aku nggak pernah naik alat transportasi
ini karena di daerahku nggak ada kereta. Aku sering merasa ndeso kalau bisa liat kereta
lewat…hehehe. Cerita kali ini bukan tentang kejadian-kejadian ndeso-ku sama kereta, tapi
tentangperjalanan menuju akad dan walimah sahabat dekatku Aisyah Noor
Astari.
Beberapa hari sebelum keberangkatan, aku dan teman sudah
membuat kesepakatan untuk berangkat naik kereta Sriwedari AC jam 13. Dari awal
pun sudah ada woro-woro untuk tidak datang terlambat. Sampailah di Hari-H
keberangkatan, aku sudah mengukur waktu perjalanan dari kos Tetty sampai
Stasiun Tugu. Aku sholat di kos Tetty dan langsung berangkat, masih ada
30menitan menuju stasiun. Tapi memang takdir Allah, sampai di stasiun kereta
sudah mau berangkat. Bunyi2 sirine dari kereta sudah meraung-raung dan menambah
kepanikanku. Aku dan Tetty mempercepat langkah (walaupun sepertinya sudah
maksimal), sampailah kami ke petugas penjaga tiket. Perasaanku campur aduk,
antara bingung, panik, capek dan lainnya jadi satu, bingung itu karena
bagaimana meminta tiket ke petugas?, bagaimana menjelaskannya? Sedangkan pada
saat yang bersamaan pintu kereta sudah ditutup. Alhamdulillah tidak sesuai dugaan, sampai di pintu masuk ticketing, petugas langsung menyobek
tiket dan menyerahkan ke Tetty, secara bersamaan pintu kereta pun terbuka
kembali. Aku langsung lari menuju pintu terdekat dan sampailah di gerbong.
Perjalanan kereta menuju Solo pun dimulai dengan cerita
heboh akhwat-akhwat di gerbong nomor 2. Kami bercerita bagaimana detik-detik
kereta melaju, Shinta cerita kepanikannya menunggu kami dan harus menyerahkan
tiket ke petugas. Petugas penjagat tiketpun menanyakan “atas nama siapa ini
mbak?” Shinta menjawab “ pokoknya empat orang ini berjilbab semua pak”. Coba
bayangkan betapa konyolnya juga Shinta memberikan ciri-ciri kami yang sangat
umum dan untung nggak ada yang menyalahgunakannya. Setelah puas bercerita
kehebohan tadi, kami pun menikmati perjalanan ke Solo dengan nyaman. Oiya,
sebenarnya masih ada yang ketinggalan kereta yaitu mbak Dhanur dan mbak Mega
yang akhirnya mendapatkan tiket prameks.Kami sampai di Solo sekitar pukul 14.30
dan langsung melaju ke penginapan, sesampai di penginapan langsung berberes,
sholat dan rapi-rapi untuk mengikuti acara seserahan
di rumah Aisyah.
Cerita perjalanan ini memberikan banyak pengalaman, untuk
tidak telat dan selalu mengambil hikmah dalam setiap peristiwa.
Bersambung ~~~~