Monday, November 18, 2013

Bab Khusus Untukmu Perempuan :)

"Perempuan...perempuan...perempuan...selalu ada bab sendiri yang membahas tentang mereka "



Ada seorang wanita bernama Asma binti Sakan. Dia suka hadir dalam pengajian Rasulullah saw. Pada suatu hari dia bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah saw., engkau diutus Allah kepada kaum pria dan wanita, tapi mengapa banyak ajaran syariat lebih banyak untuk kaum pria? Kami pun ingin seperti mereka. Kaum pria diwajibkan shalat Jum'at, sedangkan kami tidak; mereka mengantar jenazah, sementara kami tidak; mereka diwajibkan berjihad, sedangkan kami tidak. Bahkan, kami mengurusi rumah, harta, dan anak mereka. Kami ingin seperti mereka. Maka, Rasulullah saw. menoleh kepada sahabatnya sambil berkata, "Tidak pernah aku mendapat pertanyaan sebaik pertanyaan wanita ini. Wahai Asma, sampaikan kepada seluruh wanita di belakangmu, jika kalian berbakti kepada suami kalian dan bertanggung jawab dalam keluarga kalian, maka kalian akan mendapatkan pahala yang diperoleh kaum pria tadi." (HR Ibnu Abdil Bar).

Dari dulu perempuan selalu diserang dengan pemikiran-pemikiran liberal yang menggaungkan isu kesetaraan gender, feminisme dll. Padahal sejatinya islam memuliakan perempuan, karena seperti yang kita tahu, adil  itu nggak pasti sama dan setara. Saya ingat dengan kata-kata Hasan Al Banna dalam buku Risalah Pergerakan bahwa ketika ada amalan laki-laki yang tidak dianjurkan untuk perempuan ada amalan lain yang bisa menutupinya. Namun, perempuan tetap aja terprovokasi untuk terus menyerukan keadilan yang artinya setara. Beberapa waktu yang lalu, karena saya harus mengisi kajian kemuslimahan yang membahas tentang perempuan, saya membuka kembali buku yang berjudul Wanita Karir dalam Perbincangan. Buku ini memang agak "keras" membahas tentang wanita karir, namun yang saya ambil dari buku ini adalah tentang alasan wanita menjadi sasaran dalam menghancurkan islam. Dalam buku ini ada ucapan para tokoh (yang akan menghancurkan islam) seperti berikut ini :

  1. Polo, seorang Masoni, berkata (tahun 1979), "Ketahuilah, kita tidak akan bisa menang dari agama lain (islam), kecuali bila didalam barisan kita ada kaum wanitanya. Meskipun hanya sehari, kemenangan pasti berada dipihak kita" 
  2. Pada tahun 1899, para peserta muktamar Polonia berkata, "Kita harus berhasil menggaet kaum wanita. Oleh karena itu, pada saat apapun, bila ada uluran tangan dari mereka, maka saat itu pulalah kemenagnan berada di pihak tentara kita"
  3. Seorang presiden beranama Burgibah berkata, "Kita harus menjadikan wanita sebgai sasaran pertama. Lalu, merekalah sebgai perantara langkah kita. Karena itu, agama harus dijauhkan"
  4. Termuat dalam selebaran rahasia, "Tidak ada jalan yang tepat, kecuali bila gadis-gadis remaja muslimah kita jadikan umpan demi untuk perjuangkan bangsa ini. Karena dengan cara tersebut mereka akan lupa daratan dan lengah. Hipnotis dari rangsangan tubuh sangat mempengaruhi kekuatan (iman)"
  5. Glastoff, seorang yang ekstrim berkata, "Timur tidak akan pernah mempunyai peradaban yang rusak (tak bermoral), kecuali bila kaum wanitanya melepaskan jilbab dan AL-Qur'an yang merupakan pedoman hidupnya juga dijauhkan. Minuman keras, narkotik, dan perbuatan-perbuatan maksiat serta kemungkaran harus puloa dimasukkan kepada mereka, sehingga lenyaplah kekuatan spiritual islam dalam diri mereka"
  6. Seorang pemimpin kolonialis berkata, "Hanya daa dua hal yang dapat menghancurkan persatuan umat Muhammad, dan itu lebih baik daripada seribu meriam, yakni kesengan kepada harta (materi) dan pelampiasan hawa nafsu. Itulah yang akan dapata menenggalamkan mereka"
  7. Seorang missionaris berpendapat bahwa aktivitas seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya, baik dari tingkah laku, perbuatan maupun ucapan untuk anak yang berusia sampai sepuluh tahun merupakan hal yang sangat penting. Wanita adalah unsur pertama yang membentengi aqidah islam. Oleh karena itu, ikatan missionaris hendaknya memberikan perhatian khusus kepada kegiatan para muslimah, mengingat mereka merupakan saran penting untuk mempercepat program kristenisasi di negara-negara islam.
Membaca fakta-fakta itu saya jadi paham dengan propaganda yang muncul akhir-akhir ini, perempuan cantik itu yang putih (dan sekarang ditambah dengan putih korea -,-) cantik itu yang pake celana pendek (ini saya dapatkan dialog disebuah FTV), isu kesetaran gender, feminisme dll. Yuk, teman-teman kita tetap waspada, jangan sampai terpengaruh dengan bujuk rayu siapa saja yang mencoba menghancurkan islam dengan senjata perempuan. Cukuplah kita memperbaiki kualitas ibadah kita dengan sami'na wa atho'na sesuai  Al-Qur;an dan As Sunnah. Semoga kita diberikan kejernihan dalam berpikir agar kalimat-kalimat Al Qur'an bisa sampai kedalam hati kita dan tidak ada keraguan suatu apapun.
Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim. (QS. Al Ankabut:49)

wallahu a'lam 

Saturday, November 16, 2013

Tulisan 4 Juni 2013

Terbiasa random dan menuliskannya, dan tiba-tiba aku menemukan tulisan yang lumayan layak buat di publish...check this out :))


Berbicara tentang pernikahan, baik proses menuju pernikahan, saat berlangsung pernikahannya dan menjalani pernikahan memang sangat asyik untuk diobrolkan. Eits, bukan maksud galau yak, bagiku ngomongin tentang pernikahan adalah tentang bagaimana kesiapan kita menuju ke arah sana. Bagaimana kita bersiap melangkah ke kehidupan yang baru bersama orang baru yang mungkin belum kenal dengannya atau belum.
Hari ini mendapat sebuah cerita dari seorang saudara yang sudah bersuami dan beranak dua. Pernah nggak kita berpikir, “aku mau nikah karena ingin menjaga hati” buang jauh-jauh deh anggapan itu. Justru ketika kita menikah, kita harus lebih...lebih dan lebih jaga hati, inget nggak tentang hukuman bagi pezina, pelaku zina yang dua-duanya belum menikah hukumannya “hanya” rajam/cambuk 100x dan bisa diasingkan, sedangkan pelaku zina yang sudah menikah, hukumannya dirajam/dicambuk sampai mati. Nah, hukumannya lebih berat yang pelaku zina yang sudah menikah kan? Hukuman berat itu juga setara dengan beratnya perjuangan kita untuk melawan nafsu-nafsu buat nglakuin, pasti ada aja godaannya.
Jadi seriusan nih, nikah cuma buat jaga hati, godaannya gede loh?lebih gede daripada waktu masih single. Oh iya, mau nerusin cerita saudara tadi. Jadi gini ceritanya, mbak X (sebut saja begitu) sedang dilanda penyakit “mantan balik lagi”, sebenarnya bukan mantan sih, tapi mereka semacam HTS-an gitu (Hubungan Tanpa Status.red). Pertemuan pertama membawa mereka kembali menikmati nostalgia ketika mereka masih muda. Pertemuan itu pun berlanjut dengan bertukar kabar lewat SMS, setiap hari “mantan” mbak X selalu SMS, isi pesan tersebut ya seperti halnya remaja yang sedang dimabuk asmara (katanya sih). Beruntung mbak X memiliki pendirian yang kuat, tidak mudah tergoda dengan rayuan gombal “mantan”

Dari cerita itu sih, cuma bisa mengambil tiga pelajaran yang bisa diambil :
1. Hubungan dengan lawan jenis sebelum menikah itu memang berbahaya, serius BAHAYA!!! Itu adalah pintu datangnya orang ketiga, dia akan datang membawa berjuta-juta nostalgia indah bersama. Jadi masih mau pacaran sebelum menikah? Iya kalau beneran jadi nikah, kalau enggak? Kata mbak X, “setia itu adalah proses dalam pernikahan bukan dari pembelajaran ketika proses pacaran”
2. Terima suami apa adanya, terlebih dari kekurangannya, ingetin aja kebaikan-kebaikannnya biar nggak gampang tergoda
3. Jadi istri juga yang nyenengin, biar suami nggak gampang tergoda dengan yang lain ;p

Jadi, pengen cepet nikah atau ngeri buat nikah? Udah yang penting persiapannya yang matang, jadi buah yang matang di pohon, bukan buah yang butuh dierami dulu setelah dipetik. Persiapan yang lebih untuk mencoba berikhtiar lebih mencari jodoh, tetep yang terpenting prosesnya bukan hasilnya. 

Tuesday, November 12, 2013

Kematian : Sadar umur woy...

Baru kemarin aku bener-bener sadar bahwa usiaku kini semakin dekat dengan kematian, walaupun memang kapanpun kita harus ingat bahwa kita akan mati. Kemarin pagi aku mengikuti salah seorang yang sedang kultwit tentang kematia, setiap orang harus siap menuju kematian. Dan entah kenapa beberapa hari ini mendengar banyak berita kematian dan yang meninggal adalah orang yang umurnya nggak jauh-jauh dari aku. Walaupun berita-berita kematian itu aku dapatkan dari temannya temanku tapi entah kenapa ada sensasi beda waktu mendengarnya, inikah rasanya dzikrul maut.

Selalu ingat dengan nasihat-nasihat Ustadz Syatori bahwa hakikat hidup adalah menunggu dan persiapan menuju pulang. Dulu aku nggak begitu paham dengan kata-kata "pulang" itu, tapi sekarang sudah bisa menginterpretasikannya bahwa memang benar kata orang jawa "urip mung mampir ngombe" dan pada akhirnya kita akan pulang. Dan ketika pulang, apa yang akan kita bawa?

Ya Allah berikan aku sisa umur untuk memperbaiki diri.....