Tuesday, October 29, 2013

Addicted with Social Media

Sebenarnya lagi nggak konsen buat nulis lagi, otak sudah full  tapi belum pengen nulis itu sedih banget :'( karena deadline skripsi yang semakin dekat... Tapi nggak papalah nulis satu dulu aja...

Beberapa hari ini sering aku sedikit resah dengan salah satu hal yaitu addicted with social media. Sejak mengenal social media aku merasa tidak ingin lepas dari hal ini, apalagi ditambah dengan gadget yang kompatibel buat akses :(. Okey, melek dengan teknologi adalah salah satu prinsipku, tapi sungguh rugi ketika adiksi ini tidak menimbulkan manfaat namun malah mudhorot yang lebih besar. Aku tipikal orang yang pendiam ketika bertemu dengan orang-orang baru (terutama lagi lawan jenis) dan tetiba ketika aku mengenal satu social media, sebut saja twitter semua menjadi berubah. Aku membuat sebuah tagline di profil twitterku yaitu "Twitter hanyalah sebuah #monolog maka berkicaulah", yah ini yang membuat aku sering berkicau-kicau sendiri dengan random-nya. Follower yang masih sedikit membuat aku bisa banyak berkicau dengan random, tapi ketika semakin banyak, akan banyak juga yang menanggapinya, dan akan berakhir dengan geje.

Sekarang aku sadar bahwa nggak semuanya yang aku rasakan harus aku tumpahkan di social media, ada yang harus disimpan, direnungkan dan dipikirkan sendiri. Aku harus merubah paradigmaku bahwa twitter bukan lagi jadi tempat untuk ber-monolog, twitter bukan jadi tempat sampah karena semuanya akan terpantau oleh para follower.

Apa yang membuatku sadar?
Beberapa hari ini aku mengikuti beberapa kajian dan hampir semuanya nyentil  tentang bagaimana berkata dengan baik atau diam, bukan hanya di kajian tapi juga di liqo :(. Aku pun merenungi semua yang terjadi akhir-akhir ini, menjadi akrab dengan lawan jenis dan terkenal sebagai social media addict, itu semua nggak nyaman buat, adiksi baik kalau itu bermanfaat kalau malah nggak bermanfaat mending ditinggalkan atau memperbaikinya.

Ah, entah ini tulisan random keberapa, sebenernya aku nggak mau nulis ini tapi apa daya.

Bijaklah di Social Media, bukan lagi untuk galau, nge-random, modusin orang dll, carilah satu hal yang lebih bermanfaat

No comments:

Post a Comment